Sebaik-baik Manusia Adalah Orang yang Bermanfaat Bagi Sesama (H.R Buchori Muslim)
“Hidup adalah perjalanan waktu dan perpindahan tempat. Kapan pun dan di mana pun kita berada, haruslah memberi manfaat bagi sesama, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Learn, Share, Success! (Muhammad Ali Murtadlo)”

Kamis, 27 Oktober 2011

Mengadopsi Keunikan Bali

Sabtu lalu, saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke pulau Bali. Saya bertolak kesana bukan karena ada konferensi atau pertemuan, tetapi hanya sekedar rekreasi, me-refresh otak dari kepenatan yang setiap hari dicekoki oleh tumpukan buku demi menyelesaikan tugas kuliah. Siapa yang tidak mengenal pulau bali? Pasti semua mengetahui. Pulau Bali yang dikenal kepopulerannya sebagai “Paradise Island”. Hampir seluruh dunia mengetahui keunikan dan daya tarik dari pulau “Seribu Pura” ini. Bahkan tidak jarang yang mengatakan bahwa Bali adalah keindahan alam yang didengung-dengungkan sebagai “surga” dunia. Secepat kilat Balipun menjadi aset terbesar Indonesia di bidang pariwisata sebagai pemasok devisa negara.

Dalam perjalanan, saya menikmati berbagai macam keindahan alam pulau Bali. Mulai dari melihat berbagai bentuk patung, menikmati berbagai macam panorama pantai, mengunjungi obyek wisata bersejarah, sampai mengunjungi berbagai tempat untuk mencari buah tangan (oleh-oleh). Tidak hanya itu, saya juga disuguhi berbagai macam keunikan masyarakat disana. Salah satunya adalah arsitektur bangunan disana. Tidak ada bangunan yang tingginya melebihi tinggi pohon kelapa atau lebih tepatnya tidak ada bangunan yang tingginya lebih dari lima belas meter. Walaupun ada pasti akan diboikot oleh pemerintah bali karena melanggar Perda Bali No.3 Tahun 2005 Tentang tata ruang provinsi bali.

Anak Agung Bagus yang menjadi pemandu wisata (gaet) menjelaskan bahwa masyarakat Bali menjunjung tinggi rasa cinta terhadap alam atau lingkungan. Dengan tidak adanya bangunan yang tingginya melebihi pohon kelapa, sinar matahari bisa menyinari tanah bali secara keseluruhan. Sehingga alam bali tetap ASRI (Aman, Sehat, Rapi, Indah). Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi bangunan di pulau Jawa khususnya di kota-kota metropolitan, yang mayoritas tinggi bangunannya lebih dari lima belas meter. Inilah yang menyebabkan pulau Jawa tidak lagi ASRI.

Tidak hanya itu, yang membuat saya kagum adalah tingginya rasa toleransi antarumat beragama. Meskipun masyarakat disana mayoritas memeluk agama Hindu tetapi jiwa menghargai agama lain sangatlah tinggi. Tidak ada rasa permusuhan dan tidak mengenal adanya perselisihan. Bahkan di kota Nusa Dua terdapat suatu tempat yang cukup unik, dan itu mungkin membuat kita mengacungkan kedua jempol tangan kita untuk masyarakat bali. Sebut saja Puja Mandala, Di tempat ini terdapat lima tempat ibadah dari agama yang diakui di Indonesia. Yaitu Masjid untuk agama Islam, Gereja bagi jemaat Katholik dan Protestan, Vihara untuk umat Budha, dan Pura bagi umat Hindu. Uniknya, bangunan tersebut berdiri berdampingan.

Meski berdampingan dengan tempat Ibadah umat lain, selama ini tidak pernah ada konflik yang disebabkan ketidakharmonisan antarsesama. Bahkan, jika ada kegiatan keagamaan dalam waktu yang bersamaan, umat disana saling berinteraksi satu sama lain untuk mempererat kerukunan. Kerukunan hidup dan suasana saling menghormati terlihat jelas dalam keseharian lingkungan komplek Puja Mandala Nusa Dua. Seperti yang dituturkan oleh Bli Bagus, komplek puja mandala ini merupakan percontohan miniatur kerukunan hidup bersama.

Keunikan yang baru satu-satunya di Indonesia ini merupakan kawasan yang dianggap sebagai contoh kerukunan umat beragama di Indonesia dan menjadi yang sangat diminati, baik oleh wisatawan asing ataupun domestik.

Untuk sampai ke tempat ini, kita butuh waktu sekitar tiga puluh menit dari Bandara Ngurah Rai ke arah Nusa Dua. Cobalah luangkan waktu sejenak untuk menikmati keunikannya dan belajar memahami kebudayaannya. Dengan mengaca dari kebudayaan masyarakat bali tersebut, sudah seharusnya kita tidak perlu mengenal adanya pertikaian agama seperti yang akhir-akhir ini kerap terjadi. Jika ada tenggang rasa dan kepedulian antarsesama tentu hal ini akan mudah terwujud.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India