Sebaik-baik Manusia Adalah Orang yang Bermanfaat Bagi Sesama (H.R Buchori Muslim)
“Hidup adalah perjalanan waktu dan perpindahan tempat. Kapan pun dan di mana pun kita berada, haruslah memberi manfaat bagi sesama, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Learn, Share, Success! (Muhammad Ali Murtadlo)”

Kamis, 27 Oktober 2011

Memaknai Hari Sumpah Pemuda


Hampir dapat dipastikan pada tanggal 28 oktober pemuda dengan romantisme sejarah sejak 83 tahun silam memperingati Hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan tonggak awal setelah berdirinya Budi Utomo yang disebut-sebut sebagai embrio kebangkitan bangsa.
Bagi bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda merupakan entry point menuju pintu gerbang kemerdekaan Indonesia. Sumpah Pemuda tersebut merupakan bukti adanya kesamaan cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka dari cengkraman penjajah. Sumpah Pemuda adalah wujud keinginan untuk mempersatukan seluruh komponen masyarakat yang terdiri dari berbagai ragam dan kalangan, seperti halnya yang pernah diucapkan oleh Patih Gajahmada, dengan Sumpah Palapa untuk mempersatukan Nusantara. Oleh karena itu, sangatlah tepat jika Sumpah Pemuda itu menjadi fondasi dasar tercapainya kemerdekaan Indonesia.
Sumpah Pemuda yang seharusnya menjadi titik tolak perubahan kaum muda Indonesia, saat ini sudah mulai luntur. Sinyal-sinyal terang yang dulu berkobar saat ini sudah mulai redup. Tahun 1928 yang seyogyanya menjadi sebuah energi pergerakan yang tak pernah padam bagi para pemuda, saat ini hanya dijadikan sebuah kepura-puraan patriotisme dan nasionalisme.
Terbukti, seperti yang jamak diketahui saat ini, pemuda sekarang sudah tidak lagi peduli dengan bangsa. Tidak ada rasa simpati terhadap peliknya masalah yang dihadapi bangsa ini. Meskipun ada segelintir anak muda yang terus menyuarakan kegigihan dan aspirasinya untuk kemajuan Negeri ini.
Kebanyakan anak muda zaman sekarang tidak begitu memahami makna dari sumpah yang diikrarkan pemuda saat itu. Sepertinya anak muda sekarang cenderung acuh tak acuh terhadap masa lalu, ketika pemuda–pemudi Indonesia dulu bersatu mengikrarkan sumpah pemuda. Saat ini generasi muda bangsa ini justru cenderung melupakan makna Sumpah Pemuda itu.
Nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang ditunjukkan para pemuda 83 tahun silam sudah tidak tergambarkan lagi saat ini. Seperti yang kita ketahui tidak lama ini, wilayah NKRI dicaplok negara tetangga, tetapi tidak ada tindakan nyata dari pemuda untuk mempertahankan. Aksi demonstrasi yang berunjung anarkis yang sering terjadi merupakan bukti nyata bahwa pemuda tidak lagi mampu memegang dan memaknai sumpahnya.
Demonstrasi sebenarnya juga memiliki sisi positif. Demonstrasi akan menunjukkan bahwa ada yang peduli dengan suatu masalah, bahwasanya akan ada yang bergerak untuk menuntut, tidak hanya diam dan menonton apa yang terjadi. Namun, disayangkan beberapa kali pernah terjadi demonstrasi seringkali dibarengi dengan tindakan anarkis dari para demonstran. Mulai dari perusakan fasilitas umum hingga baku hantam dengan aparat serta masih banyak tindakan anarkis lainnya.
Sudah seharusnya peringatan Sumpah Pemuda tidak sebatas dalam upacara seremonial sambil mengenang jasa para Pemuda Indonesia mempersatukan diri dalam sumpah untuk satunya Indonesia. Lebih jauh, pemuda saat ini haruslah mengambil makna mendalam dan menemukan inspirasi atas peristiwa bersejarah itu. Sejarah akan terus berulang untuk masa dan pejuang yang berbeda. Pemuda saat ini mempunyai potensi besar mengulang sejarah yang lebih monumental daripada sejarah pemuda dulu.
Sudah saatnya Indonesia mempunyai Pemuda dan pemudi yang akan meneruskan kepemimpinan Bangsa dengan menyatakan ulang sumpahnya untuk mempersatukan bangsa menjadi satu kesatuan yang tidak lagi dipisahkan. Penerus Bangsa yang harus meneruskan semangat perjuangan. Semangat berjuang untuk selalu membangun bangsa, semangat dalam kebersamaan memperkokoh kekuatan bangsa, semangat dalam mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia dengan torehan prestasi di berbagai kancah dunia. Satunya Indonesia, bukanlah sekedar ikrar, tetapi jauh merayapi setiap nurani pemuda dan rakyat Indonesia untuk kemudian melahirkan gerakan yang nyata
Sumpah pemuda adalah momentum dimana para pemuda bangsa kita di zaman dahulu berjuang untuk NKRI. Oleh karena itu saat ini kita harus selalu mengenang, menjaga dan menghormati jasa-jasa mereka. Yang terpenting adalah meneruskan perjuangan mereka di era yg modern ini, dengan hal-hal yang bersifat positif dan membangun bagi diri kita, keluarga, orang lain, bangsa dan negara.
Hemat kata, hakikat dari peringatan Hari Sumpah Pemuda adalah merenung, introspeksi diri, mengajak seluruh elemen masyarakat dan bangsa untuk mencontoh apa-apa yang sudah dilakukan pemuda dimasa silam, serta menumbuhkan jiwa nasionalisme yang semakin hilang, bukan hanya sebatas seremonial dan rutinitas belaka. Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia (bung karno).

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India