Perlunya kita memperingati Hari Pendidikan Nasional bukan hanya sebagai perayaan saja , tetapi sebagai momen untuk evaluasi terhadap kinerja pendidikan selama ini . Apakah sudah tepat penerapannya ? ataukan masih ada perbaikan dan perubahan !
Demikian sebuah ungkapan dari Penulis mengenai Pendidikan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2011 ! Kita patut untuk berkaca terhadap salah satu pahlawan Pendidikan kita di Indonesia , Ki Hajar Dewantara setelah zaman kemedekaan, Ki hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama. Nama Ki Hadjar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan (bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959. Penghargaan lain yang diterimanya adalah gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957.
Sebagai salah satu Mahasiswa , tentunya kita sangat prihatin melihat kondisi pendidikan Indonesia saat ini yang semakin tidak terkontrol . Walaupun kita tahu bahwa Pendidikan merupakan salah satu faktor esensial yang sangat berpengaruh bagi perkembangan bangsa. Pendidikan di negeri Indonesia Raya tercinta ini yang sudah meredeka lebih dari 65 tahun ( 17 Agustus 2011 nanti 66 tahun ) belumlah benar-benar sesuai dengan tujuan pendidikan itu, tujuan untuk menuntut ilmu, menambah pengetahuan, meningkatkan intelektualitas yang berguna bagi diri sendiri, keluarga dan juga masyarakat. Ilmu yang bermanfaat yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan peran dan spesialisasi masing-masing individu. Yang diharapkan dari ilmu yang bermanfaat itu adalah terciptanya bangsa yang cerdas berpendidikan sehingga bisa memajukan kehidupan bangsa Indonesia ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar. Namun, apa yang terjadi sekarang ini, masih banyak yang menjadikan kelulusan dan ijazah sebagai tujuan akhir menuntut ilmu dengan mengabaikan prosesnya. Kasus-kasus kecurangan-kecurangan UN ( Ujian Nasional ) pun masih terjadi di negeri tercinta ini. Masih seringnya terjadi tawuran antar pelajar, kekerasan berkelompok baik yang masih SMP maupun SMU atas nama gengsi ataupun gara-gara masalah sepele, atau hanyalah mencari jati diri ? Anak-anak sekolah sudah jadi pemalak bagi anak sekolah lain, belum lagi yang berhubungan dengan pornografi, beredarnya video porno anak sekolah berseragam, kasus hamil di luar nikah sehingga tidak bisa ikut UN, dan sebagainya.
Sebaik - baiknya suatu negara adalah negara yang memperhatikan Pendidikannya , kata - kata ini menggambarkan kondisi negara kita yang masih saja mengesampingkan Pendidikan ini . Hal ini seharusnya menjadi perhatian tersendiri bagi pemerintah .Bangsa ini perlu mewarisi buah pemikirannya tentang tujuan pendidikan yaitu memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial, dan sebagainya, serta harus didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang asasi.
Meskipun begitu, masih ada juga prestasi yang ditorehkan oleh siswa-siswa pilihan bangsa ini, seperti menjuarai Olimpiade pendidikan di luar negeri, mengharumkan nama bangsa. Semoga saja di masa yang akan datang, akan lebih banyak prestasi yang muncul dari dunia pendidikan Indonesia ini daripada catatan hitamnya.
(aldo/2)
0 komentar:
Posting Komentar