Sore itu sekitar pukul setengah tiga,tepatnya hari rabu, 26 oktober 2011 saya bersama temen berniat berkunjung kerumah dosen. Dosen ini berkediaman di perumahan Tirta Raya daerah Waru Sidoarjo. Saya bersama temen berkunjung kesana bertujuan, pertama, tentunya untuk silaturrahmi, ingin mengenal lebih dekat sosok ahli ilmu hukum tata Negara ini. Kedua, (ini adalah tujuan utama kami) mengambil buku karangan beliau yang dijadikan rujukan plus referensi bagi matakuliah yang beliau ampu.
Mata kuliah yang diampu oleh beliau dikelasku adalah hukum perdata 1. Mata kuliah yang bisa dibilang agak sulit, juga bisa dibilang sangat mudah jika kita mau serius mempelajari. Hukum perdata 1 adalah hukum yang mengatur hubungan/ kepentingan antara warga perseorang yang satu dengan warga perseorang yang lain. pokoknya intinya hokum yang menyangkut perseorangan dalam tanda kurung hokum privat.
Terlepas dari definisi tentang hukum perdata, saya ingin sedikit memberi informasi tentang sosok bu doktor ini. Memang setiap mata kuliah yang beliau ampu/ajar mahasiswa diwajibkan untuk memiliki buku yang berkaitan dengan mata kuliah itu. Entah itu buku karangan siapapun, pokoknya harus mempunyai buku referensi minimal satu buku. Walaupun tidak memaksa untuk memiliki bukunya,tetapi beliau lebih memprioritaskan mahasiswa yang memliki buku karangannya. Dengar-dengar, pokoknya siapa yang punya buku karangannya pasti mendapat nilai lebih daripada mahasiswa lain yang tidak memiliki buku karangannya.
Terlepas dari itu, saya ingin bercerita apa saja yang terjadi selama kurang lebih satu jam dirumah itu. Pukul setengah tiga kira-kira, saya sampai didepan rumahnya, setelah sempat menyodorkan ke pak satpam sebuah kertas yang bertuliskan alamat rumah ibu doctor tersebut. Sesampai di depan rumahnya langsung dipersilahkan untuk masuk. Saya kemudian masuk.
Sampai didepan pintu, fikiranku agak sedikit heran sekaligus kagum, Wow tumpukan buku yang berjajar rapi dilemari menghiasi ruang tamunya. Kabarnya itu adalah buku karangan sekaligus sebagai koleksi dari beliau.
Selanjutnya ditanya tentang maksud kedatanganku, langsung saja saya katakan saya mahasiswa ibu yang kemaren disuruh kerumah untuk mengambil buku. Dan kemudian berlanjut hingga ngobrol-ngobrol santai.
Setelah beliau memberikan bukunya (Kalau nggak salah dua puluh buku yang saya pesan untuk temen-temen). Kemudian berlanjut ke obrolan santai. Berawal dari pertanyanku, bagaimana bu kog bisa sampai seperti iniyang bisa menulis banyak buku, mendapat gelar doctor dan lain-lain?. jawabnya simple, beliau hanya menjawab seng penting eleng karo seng nggae urip, dzikir, shalat malamnya rutin. Kalau ingin jadi orang sukses intinya itu. Hanya itu bu? Sahut saya. Ya tentunya diiringi dengan belajar, usaha dan kerja keras, serta mempunyai Ambisi/ obsesi untuk jadi orang besar.
Beliau menambahkan, “ kebanyakan orang-orang besar, orang sukses itu berasal dari orang-orang yang tidak mampu dari segi ekonomi”. Banyak fakta yang membuktikan orang-orang besar kebanyakan berasal dari anak keluarga kurang mampu. Contohnya beliau sendiri, beliau adalah anak dari keluarga tidak mampu, tetapi sekarang menjadi orang sukses. Berkat kegigihannya dalam belajar, berjuang dan diringi dengan taqwa.
Ini yang menjadi motivasiku untuk terus maju, belajar, berusaha untuk mewujudkan mimpiku untuk menjadi orang besar, untuk menjadi orang sukses, fi diini, dunya, wal akhiroh..Amiiin.
Terima kasih Bu doktor…