Sabtu (05/11/2011) jutaan jamaah haji akan memadati Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf. Mereka akan melakukan ritual sakral yang merupakan rukun pelaksanaan ibadah Haji. Bersamaan dengan itu seluruh umat islam di dunia disunnahkan untuk melakukan puasa arafah.
Arafah sesungguhnya adalah tempat mu’tamar akbar, pertemuan tahunan seluruh kaum muslimin di dunia. Wukuf di arafah merupakan miniatur padang mahsyar dimana seluruh umat manusia akan dibangkitkan dari kematian dan berkumpul di tempat tersebut. tanpa membedakan status yang disandangnya para jamah haji akan berkumpul di sana.ada pejabat, ada konglomerat, tukang cat, tukang becak, petani, nelayan, dan lain sebagainya.
Dalam kitab-kitab disebutkan, Padang mahsyar diperkirakan Matahari berada tepat sejengkal di atas kepala. Hanya manusia yang banyak amal ibadahnya saja, yang mampu merasakan kesejukan di tengah panasnya padang mahsyar.
Di sana manusia harus mempertanggungjawabkan semua amal perbuatan di hadapan Allah swt. perbuatan yang pernah dilakukan semasa hidupnya di dunia.
Wukuf di arofah seolah mengingatkan kita semua akan hari kebangkitan itu. Hari dimana manusia akan dibangkitkan dari kematiannya menuju alam yang kekal. Maka dari itu Sudah selayaknyalah manusia mempersiapkan diri untuk menyongsong hari pembalasan itu. Dengan berbuat baik, berbuat baik kepada sang pencipta (menjalankan Ibadah) dan berbuat baik sesama manusia, dengan bentuk kecil saling hormat-menghormati.
Pada hari itu pula di mana setiap manusia akan dihisap secara adil oleh Tuhan yang Maha Adil. Tidak ada sedikitpun kesalahan dalam prosesi penghisapan nanti. Keadilan betul-betul ditegakkan. Hukum tidak bisa dibeli oleh siapapun. Meskipun Gayus tambunan yang terkenal lihai dalam memafia hokum disana dia akan gigit jari. Begitu juag mafia-mafia lainnya.
Firman Allah “Barangsiapa berbuat kejahatan walaupun seberat "atom" maka dia akan mendapatkan balasannya. Begitu pula bila berbuat baik walaupun hanya sebesar "atom"maka diapun akan mendapat balasan.(Al-Qoriah)
Dhus, jangan pernah bersedih ketika kita sudah melakukan perbuatan baik di dunia dan patut untuk berbangga, karena Allah Maha Melihat dan Maha Adil. Besok di akhirat akan dibalas dengan pahala yang setimpal
Kembali ke “tema”, di Arafahlah jamaah haji digembleng dengan teriknya panas matahari yang hanya sejengkal diatas kepala itu. Asal mau bersabar dan selalu bertawakal. Insya Allah, Allah akan menjadikan mereka Haji yang Mabrur bukan Haji yang mabur (baca: terbang).
Arafah sesungguhnya adalah tempat mu’tamar akbar, pertemuan tahunan seluruh kaum muslimin di dunia. Wukuf di arafah merupakan miniatur padang mahsyar dimana seluruh umat manusia akan dibangkitkan dari kematian dan berkumpul di tempat tersebut. tanpa membedakan status yang disandangnya para jamah haji akan berkumpul di sana.ada pejabat, ada konglomerat, tukang cat, tukang becak, petani, nelayan, dan lain sebagainya.
Dalam kitab-kitab disebutkan, Padang mahsyar diperkirakan Matahari berada tepat sejengkal di atas kepala. Hanya manusia yang banyak amal ibadahnya saja, yang mampu merasakan kesejukan di tengah panasnya padang mahsyar.
Di sana manusia harus mempertanggungjawabkan semua amal perbuatan di hadapan Allah swt. perbuatan yang pernah dilakukan semasa hidupnya di dunia.
Wukuf di arofah seolah mengingatkan kita semua akan hari kebangkitan itu. Hari dimana manusia akan dibangkitkan dari kematiannya menuju alam yang kekal. Maka dari itu Sudah selayaknyalah manusia mempersiapkan diri untuk menyongsong hari pembalasan itu. Dengan berbuat baik, berbuat baik kepada sang pencipta (menjalankan Ibadah) dan berbuat baik sesama manusia, dengan bentuk kecil saling hormat-menghormati.
Pada hari itu pula di mana setiap manusia akan dihisap secara adil oleh Tuhan yang Maha Adil. Tidak ada sedikitpun kesalahan dalam prosesi penghisapan nanti. Keadilan betul-betul ditegakkan. Hukum tidak bisa dibeli oleh siapapun. Meskipun Gayus tambunan yang terkenal lihai dalam memafia hokum disana dia akan gigit jari. Begitu juag mafia-mafia lainnya.
Firman Allah “Barangsiapa berbuat kejahatan walaupun seberat "atom" maka dia akan mendapatkan balasannya. Begitu pula bila berbuat baik walaupun hanya sebesar "atom"maka diapun akan mendapat balasan.(Al-Qoriah)
Dhus, jangan pernah bersedih ketika kita sudah melakukan perbuatan baik di dunia dan patut untuk berbangga, karena Allah Maha Melihat dan Maha Adil. Besok di akhirat akan dibalas dengan pahala yang setimpal
Kembali ke “tema”, di Arafahlah jamaah haji digembleng dengan teriknya panas matahari yang hanya sejengkal diatas kepala itu. Asal mau bersabar dan selalu bertawakal. Insya Allah, Allah akan menjadikan mereka Haji yang Mabrur bukan Haji yang mabur (baca: terbang).