Hari Ke-49 (Rabu, 27 Jan 16)
Aku berkenalan dengan mahasiswa India yang sedang mengikuti BIPA
(Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Namanya Chettan, dia mendapat beasiswa
dari Kemendikbud, nama programnya Darmasiswa Beasiswa. Awal berkenalan ketika
kami mengantri membeli makan siang di kantin FIB. Aku sempat melihat video
profil UI dengan dia sebagai komentator dari mahasiswa asing.
Akhirnya kita tukeran no. Hp/WA, dan sampai sekarang kita saling berkomunikasi. Ini merupakan salah satu langkahku untuk membangun networking dengan mahasiswa International agar nanti dapat pula menjadi mahasiswa International di negeri orang.
Akhirnya kita tukeran no. Hp/WA, dan sampai sekarang kita saling berkomunikasi. Ini merupakan salah satu langkahku untuk membangun networking dengan mahasiswa International agar nanti dapat pula menjadi mahasiswa International di negeri orang.
Hari
Ke-50 (Kamis, 28 Jan 16)
Sudah lama aku ingin hadir di acara Kick Andy, meski hanya sebagai
audience. Hari ini kesampaian. Setelah kuliah selesai lebih awal, jam 15;00,
kami ber-enam belas orang berangkat ke Studio Metro TV di Kebun Jeruk Jakarta,
naik KRL sampai Rawa Buaya kemudian nyarter angkot sampai di depan kantor
Metro. Acara typing dimulai pukul 19;00 dengan sebelumnya dikasih kotak berisi
dua roti dan lemper. Foto-foto menjadi agenda wajib di setiap acara.
Kick Andy kali ini bertema profesi yang tak lazim. Ada tiga
narasumber yang dihadirkan. Pertama adalah ahli Antropologi Forensik yang dapat
mendeteksi orang dari tengkorak kepalanya. Seorang doktor lulusan luar negeri
dan mengajar di UGM, Jogjakarta. Menarik yang disampaikan. Dia menjadi ahli
pendeteksi korban berbagai kecelakan seperti jatuhnya pesawat Air Asia dan
pesawat Boeing yang menabrak gunung salak di Bogor. Membuat aku tahu bahwa
tubuh manusia itu unik, sempurna dan semua ada fungsinya. Sehingga benarlah apa
yang difirmankan Allah bahwa Dia menciptakan sesuatu tak ada yang sia-sia.
Kedua adalah pak Greg. Ahli
silang menyilang dan mengawinkan tumbuhan. Banyak hasil karyanya yang berhasil
menyilangkan berbagai macam tanaman. Bunga yang aneh hingga buah yang langka
serta aneh pula. Narasumber kedua ini lucu banget. Gaya bicaranya seperti orang
zaman dulu. Tak berjeda. Ketika host bertanya satu sudah dijelaskan semuanya.
Sehingga membuat Pak Andy ketawa dan banyak membuat joke. Penonton juga
demikian. Bahkan aku tak mampu menahan tawa dan berkali-kali kau tertawa
terpingkal-pingkal.
Narasumber ketiga adalah perawat, penjaga dan peneliti hewan yang
hampir punah. Harimau Sumatera. Seorang ibu yang menurutku cantik dan anggun
itu memaparkan begitu besar kecintaanya kepada binatang terutama Harimau.
Bahkan dia mengatur keberlangsungan reproduksi para harimau. Harimau harus
jelas silsilahnya jadi perlu dicatat dalam database tersendiri. Dan sebagainya.
Banyak yang dipaparkan. Aku tak ingat semua. Untuk lebih jelasnya saksikan di
Metro TV Jumat tanggal 19 Februari pukul 20;00 dan Sabtu tanggal 21 Februari
pukul 09;00 WIB. Aku udah tak sabar pengen menyaksikan.
Hari
Ke-51 (Jumat, 29 Jan 16)
Lagi-lagi Toets. Apa yang aku tangkap dari pelajaran hidup hari ini
adalah bahwa di manapun dan kapanpun kita berada, ujian akan selalu
mendampingi. Entah ujian dalam arti untuk menuju jenjang berikutnya atau ujian
untuk mengetahu kadar kesabaran dan keimanan kita terhadap hidup yang serba tak
pasti. Dalam segala kesempatan aku selalu teringat dengan lyric lagu The Spirit
Carries On dari Dream Theatre ‘Is anything certain in life?’ Tentu aku
dibuat berpikir keras untuk menjawab. Aku nyerah ternyata memang tak ada yang
pasti dalam hidup.
Hari
Ke-52 (Sabtu, 30 Jan 16)
Minggu ini tak ada jalan-jalan. Aku menghabiskan waktu di kos.
Menyempatkan diri membaca buku yang tergeletak di rak. Sore shooting mengenai
vakantie yang ditugaskan oleh mevrouw Ida. Udah itu aja.
Hari
Ke-53 (Minggu, 31 Jan 16)
Video mengenai vakantie dalam proses pengeditan. Bukan aku yang
mengedit. Meski sebenarnya aku bisa tapi malas. Ya beginilah. Semua yang ada
sudah diatur tugasnya masing-masing. Tugasku adalah belajar memaknai hidup dan
terus berusaha memperbaiki diri dengan mengedit semua yang salah menjadi benar.
Tak sadarkah kita bahwa sebenarnya kehidupan ini ibarat software dalam komputer.
Sudah terinstal namun tak semua dapat digunakan. Semua hanya berfungsi
sebagaimana tugasnya.
Hari
Ke-54 (Senin, 01 Feb 16)
Hari ini aku bangun pagi, tapi tak sepagi hari-hari awal dulu. Pagi
yang dulu adalah waktu sebelum shubuh sedangkan pagi sekarang setelahnya. Aku
sudah jarang sholat malam seperti masa awal-awal datang ke Depok. Dorongan
nafsu untuk tidur semakin membuncah. Apalagi kalau weekend. Pasti bangun
kesiangan. Untungnya senin ini aku bangun agak pagi.
Kelas baru. Kami pindah di gedung 10. Tempatnya lumayan besar.
Ruangannya berbeda dengan sebelumnya yang terkesan klasik. Gedung 10 bernuansa
modern. Mengingatkanku dengan ruang 10 di gedung B Fakultas Syariah UIN Sunan
Ampel Surabaya. Dulu saya sering menempati ruang 10 sebagai tempat kuliah,
praktikum dan seminar. Karena ruangannya sedikit agak luas dibanding ruangan
lain.
Hari pertama di bulan Februari ini tampak lebih ceria. Seceria nama
warung di Gang Pabrik Kulit Wonocolo yang biasa kau pesen nasi kepala. Warung
Ceria.
Hari
Ke-55 (Selasa, 02 Feb 16)
Apa yang hendak dibawa pulang ketika program ini usai itu adalah
sesuatu yang mengganggu fikiranku. Atau setidaknya mau apa setelah 5 bulan
kedepan. Mau tidak mau aku harus merencanakannya mulai dari sekarang. Tak harus
muluk-muluk cukup dengan rencana sederhana yang dapat meyakinkan fikiran bahwa
nanti aku pulang dengan membawa hal yang bermanfaat. Dus, rencana itu terlintas
di kepala. Aku harus tetap optimis untuk melanjutkan kuliah S2 nantinya. Entah
di dalam negeri, syukur-syukur dapat berangkat keluar negeri.
0 komentar:
Posting Komentar