Sebaik-baik Manusia Adalah Orang yang Bermanfaat Bagi Sesama (H.R Buchori Muslim)
“Hidup adalah perjalanan waktu dan perpindahan tempat. Kapan pun dan di mana pun kita berada, haruslah memberi manfaat bagi sesama, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Learn, Share, Success! (Muhammad Ali Murtadlo)”

Senin, 14 Maret 2011

Radiasi Nuklir Ancam Jepang

TERBAKAR - Asap pekat membumbung tinggi di kawasan industri yang terbakar di Kota Sendai, Jepang Utara, Sabtu (12/3). Pemerintah Jepang menerjunkan puluhan ribu pasukan bela diri untuk melakukan operasi penyelamatan korban gempa dan tsunami meluluh-lantakan sejumlah kota di Negeri Matahari Terbit itu.
 
 
TOKYO, TRIBUN - Gempa disertai tsunami yang memorak-porandakan Jepang, mencuatkan trauma baru. Tragedi ala Chernobyl Ukraina 1986, dikhawatirkan menjadi bencana kemanusiaan lebih dahsyat, menyusul ledakan reaktor nuklir Tokyo Electric Power Corp (Tepco), Sabtu (12/3).

Ledakan reaktor nuklir perusahaan listrik Tepco yang berada di 240 kilometer utara Jepang, terjadi pukul 15.30 waktu setempat. Reaktor terbakar hebat dan asap pekat langsung membumbung tinggi ke angkasa. Bangunan reaktor dilaporkan hancur akibat ledakan.

Tim teknik Tepco menduga ledakan berasal dari reaktor I di Fukushima Daiichi. Bahan atom merembes dari reaktor ini, seperti terjadi di reaktor lainnya. Pembangkit listrik Fukushima Daini dan Fukushima Daiichi merupakan dua fasilitas listrik di tempat berbeda di timur laut Jepang.

Kedua pembangkit itu mengalami masalah, setelah diguncang gempa berkekuatan 8,9 skala Richter (SR) disertai tsunami setinggi 10 meter, Jumat (11/3). Tiga dari empat unit sistem pendinginan di Fukushima Daini, rusak.

Temperatur air pendingin reaktor meningkat di atas 100 derajat Celcius, tanda tak berfungsinya sistem pendingin. Badan Keamanan Nuklir Jepang langsung memerintahkan Tepco membuka katup dua pembangkitnya.

Menurut ilmuwan senior Dewan Keamanan Sumber Daya Nasional AS, Tom Cohran, pelepasan katup untuk menghindari peningkatan tekanan dalam dua pembangkit. Tingginya temperatur mengakibatkan air pendinginnya mendidih, sehingga menimbulkan uap berlebih.

Ledakan di Fukushima menimbulkan melukai empat staf. "Efek tsunami menyebabkan ledakan," kata Anggota Asosiasi untuk Energi, Lingkungan, dan Pengembangan Chatham House, Malcolm Grimston di London, Inggris.

Staf terluka saat mencoba mendinginkan reaktor nuklir dengan cara menyuntikkan air ke inti reaktor. Upaya untuk menangkal kebocoran bahan radioaktif ke udara akibat guncangan gempa.

Otoritas keamanan Jepang memerintahkan sekitar 45 ribu penduduk yang tinggal dalam radius kurang 20 kilometer meninggalkan lokasi. Ada risiko radiasi akibat kebocoran zat radioaktif. "Akan lebih baik cepat mengungsi," tegas Pejabat Tepco, Ichiro Fujisaki.

Akibat kebocoran dan ledakan reaktor ini, tingkat radioaktif meningkat 20 kali dari level normal. Bahaya radioaktif mencuat, setelah melelehnya nuklir di Fukushima. Batang bahan bakar nuklir sempat terkena udara di saat kadar air berkurang.

Tingkat radiasi di reaktor nuklir Fukushima 1 mencapai tertinggi. Jepang memiliki 54 reaktor nuklir yang beroperasi, sekitar seperempat energi negara itu berasal dari pembangkit listrik tenaga nuklir.
                                                                                                                       Himpun Yodium
Semula pejabat Tepco membantah kebocoran, namun Kementerian Industri Jepang mendadak menggelar konferensi pers. Intinya, para ahli telah mengeluarkan tekanan dan membiarkan uap dalam reaktor unit I keluar untuk mencegah kebocoran radiasi lebih besar di kawasan itu.

Pemerintah Jepang mengumumkan keadaan darurat nuklir. Sekretaris Kabinet Jepang, Yukio Edano menyatakan pemerintah telah mengirimkan tim penyelamat hiper dari Pemadam Kebakaran Tokyo langsung ke lokasi ledakan.

Pemerintah tengah mengambil langkah-langkah darurat. "Selain itu pemerintah menghimpun yodium dalam jumlah besar untuk digunakan melawan penyakit radiasi. Pemerintah sedang melakukan investigasi untuk mengatasi dampak ledakan ini. Kami tengah menyelidiki penyebab dan juga situasinya," tegas Edano.

Kini status lima reaktor nuklir di Fukushima darurat, mengalami kerusakan di beberapa bagian. Ini pertama kalinya pemerintah Jepang menghadapi keadaan darurat terkait pembangkit listrik tenaga nuklirnya.

Hujan asam diprediksi mengancam Jepang, menyusul ledakan reaktor nuklir Fukushima yang mengalami kebocoran. Kendati warga telah dievakuasi, otoritas setempat tetap mengimbau semua warga Jepang tetap berdiam di rumah.

Jika terpaksa keluar, perlu mengenakan masker dan menutupi seluruh badan untuk mencegah hal-hal tak diinginkan terkait dampak radioaktif. Pascagempa dahsyat dan tsunami, pemerintah Jepang terus berupaya menyelamatkan masyarakat dan meminimalkan kerusakan.

Pemerintah juga menyebar puluhan ribu pasukan bela diri untuk menggelar operasi penyelamatan. "Saya meminta masyarakat bertindak dengan tenang dan terus mendengarkan dengan cermat tiap informasi melalui televisi dan radio. Beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir kini berhenti operasi untuk mengantisipasi kebocoran radiasi," tegas Perdana Menteri Jepang Naoto Kan.

Jepang kini harus menghadapi persoalan baru. Ada kemungkinan bahan bakar reaktor nuklir yang meleleh. Namun, para ahli masih meyakini kemungkinan radiasi masih relatif kecil. Menurut Badan Nuklir dan Keselamatan Industri Pemerintah Jepang, materi nuklir Cesium telah dideteksi dekat reaktor Fukushima I.

Bukti ini mengindikasikan sejumlah bahan bakar nuklir mulai meleleh. Cesium adalah materi yang dihasilkan dari proses reaksi nuklir berantai. Namun, kemungkinan terjadinya kontaminasi akibat radiasi yang ditimbulkan bisa diminimalisir, jika struktur bagian luar reaktor nuklir tetap utuh.

Hingga kini belum terdeteksi kerusakan struktur luar reaktor nuklir tersebut. Pakar nuklir Universitas Tokyo, Prof Naoto Sekimura mencoba menenangkan publik. "Chernobyl tak mungkin terjadi pada reaktor dengan sedikit kadar air. Kehilangan pendingin berarti peningkatan suhu, tetapi juga menghentikan reaksi itu sendiri," jelas Prof Naoto.

"Bahkan dalam skenario terburuk, jika terjadi kebocoran radioaktif dan kerusakan pada peralatan, tak akan ada ledakan. Jika proses ventilasi dilakukan dengan hati-hati, memang ada sedikit kebocoran. Namun, tak akan terjadi di luar radius tiga kilometer," urai Naoto.
                                                                                                                       Investigasi IAEA 
Tiga reaktor Fukushima Daiichi merupakan penghasil 2,03 juta kilowatt berlokasi di lautan Pasifik, wilayah Fukushima, utara Tokyo. Sedangkan tiga rekator lainnya sedang tak beroperasi karena perawatan rutin.

Tiga reaktor nuklir Tepco di Onagawa, Miyagi, dekat pusat gempa juga otomatis padam. Hingga kemarin masih diteliti keamanan reaktor. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan empat pembangkit listrik nuklir dekat pusat gempa otomatis dipadamkan. IAEA masih mencari informasi tambahan mengenai kondisi terkini. "Ancaman bahaya belum berakhir," kata pejabat IAEA yang tak disebutkan namanya.

Mencermati bahaya nuklir, KBRI di Tokyo, mengimbau para WNI di seputar Kota Sendai, menuju lokasi pengungsian di Sanjomachi. Hingga kini menurut sumber dari kantor berita NHK jumlah korban gempa dan tsunami mencapai 1.000 orang dan 688 orang hilang.

KBRI juga mengirim dua tim relief dan sudah sampai di Fukushima. KBRI mencatat 414 WNI dan 95 keluarga sudah diketahui keberadaannya di enam shelter pengungsian. Menurut informasi yang didapat dari Japan Seaman Union, terdapat 28 anak buah kapal WNI dalam keadaan selamat di kota Ishonamaki.

Selain itu terdapat pula sekitar 50 mahasiswa WNI di International University of Japan dan empat perawat di Nigata juga dalam keadaan selamat.

"Sampai saat ini belum ada konfirmasi WNI yang meninggal. Tapi, melihat besarnya dampak bencana ini, kami berdoa yang terbaik dan bersiap yang terburuk," kata Dubes RI di Jepang, M Lutfi.

Kelompok pecinta lingkungan hidup Greenpeace, memperingatkan pemerintah Jepang, bahwa kerusakan akibat gempa pada dua pembangkit nuklir menempatkan Jepang dalam ancaman krisis nuklir dengan konsekuensi merusak.

"Melepaskan kadar tertentu radiasi ke atmosfer berisiko pada kesehatan orang di daerah sekitarnya," tegas Kepala Kampanye Nuklir Greenpeace Internasional, Jan Beranek.

"Kenyataan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima bocor, atau terpaksa dengan sengaja melepaskan gas terkontaminasi dari reaktor ke atmosfer bebas, berarti semua perlindungan fisik yang seharusnya mampu mengisolasi radiasi dari lingkungan sekitarnya telah gagal," jelasnya.

"Berapa banyak peringatan yang diperlukan orang-orang itu sebelum mereka memahami bahwa reaktor nuklir itu melekat dengan bahaya?" tanya Beranek. "Kita diberitahu industri nuklir bahwa hal-hal seperti ini tidak dapat terjadi dengan reaktor modern, namun saat ini Jepang berada di tengah ancaman krisis nuklir dengan konsekuensi yang berpotensi merusak," tegasnya.

sumber: tribun pontianak edisi cetak

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India