Wisuda ke-67 IAIN Sunan Ampel Surabaya, Sabtu, 10 Maret 2012 lalu
mengukuhkan 407 wisudawan dari jenjang S1, S2 sampai S3. Mereka resmi
menyandang gelar akademis sebagai sarjana, magister, dan doktor.
Wisuda menjadi penanda seseorang sudah menyelesaikan proses
pendidikannya. Pendidikan, sarana mentransformasi kehidupan kearah lebih
baik. Pendidikan pun dijadikan standar stratifikasi sosial seseorang.
Mereka yang berpendidikan akan mendapatkan penghormatan di mata publik,
walaupun tidak memiliki kekayaan berlimpah. Dengan pendidikan yang lebih
tinggi pula, seseorang akan mudah memeroleh pekerjaan, bahkan
menciptakan lapangan pekerjaan. Apalagi jika seseorang telah memeroleh
gelar sarjana.
Seorang sarjana tentu lebih punya bekal ilmu dan pengetahuan luas.
Lebih mantap dalam segi profesionalitas dan pengalaman serta memiliki
jiwa kepemimpinan yang matang. Seharusnya sarjana mampu membebaskan dari
belenggu pengangguran. Namun apa boleh dikata, realita di lapangan
berkata sebaliknya. Pengangguran terdidik bagi para lulusan universitas
sedikit banyak telah memperbesar angka pengangguran.
Data Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) pada 22 Maret 2010,
mencatat jumlah sarjana (S1) yang masih menganggur (Februari 2007)
sebanyak 409.900 orang. Setahun kemudian, bertambah menjadi 626.200
orang. Jika setiap tahun jumlah kenaikan rata-rata 216.300, kemungkinan
pada Februari 2012 terdapat lebih dari 1 juta pengangguran terdidik di
Indonesia.
Belum ditambah pengangguran lulusan Diploma. Dalam rentang waktu
2007-2010 saja tercatat peningkatan sebanyak 519.900 orang atau naik
sekitar 57 persen. Di Jawa Timur misalnya, ada lebih dari 57 ribu orang
dengan gelar sarjana menganggur, dari sekitar 1 juta orang yang
mengganggur.
Penggangguran terdidik memang memperburuk wajah suram dunia
pendidikan kita. Para lulusan yang diharapkan mampu meminimalisir
pengangguran ternyata tidak mampu menjawab tantangan zaman. Akibatnya,
pengangguran makin lama makin bertambah. Bahkan Indonesia mendapat
ranking pertama di Asia dalam kategori jumlah pengangguran tertinggi.
(dimuat di Koran Surya Edisi 20 Maret 2012)
0 komentar:
Posting Komentar