Sebaik-baik Manusia Adalah Orang yang Bermanfaat Bagi Sesama (H.R Buchori Muslim)
“Hidup adalah perjalanan waktu dan perpindahan tempat. Kapan pun dan di mana pun kita berada, haruslah memberi manfaat bagi sesama, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Learn, Share, Success! (Muhammad Ali Murtadlo)”

Rabu, 30 Desember 2015

Berkah di Penghujung Tahun: Sebuah Catatan Akhir Tahun 2015


2015 menjadi tahun yang penuh kelabu bagiku. Tahun yang membuatku merasa bimbang akan makna hidup yang sesungguhnya. Setelah lulus dari UIN Sunan Ampel Surabaya dan dinyatakan sebagai sarjana berprestasi non-akademik penerima penghargaan sebagai penulis di berbagai media massa, Aku semakin bimbang akan langkah hidup selanjutnya. Sepuluh bulan menjalani hari-hari di Kampung Inggris Pare sebagai penuntut ilmu bahasa inggris tak kunjung dapat menunjukanku akan makna hidup yang sebenarnya.
Mimpi untuk melanjutkan studi keluar negeri masih tetap menggebu. Namun, terkadang aku berpikir apa sebenarnya yang hendak aku cari di negeri orang tersebut. Benarkah aku hendak menuntut ilmu dengan niat setulus-tulussnya? Apakah hanya sekedar gaya-gayaan bisa menjejakan kaki di belahan bumi lain? Atau hanya sekedar mencari tabungan dari uang beasiswa agar dapat digunakanan untuk kepentingan masa depan? Atau justru hanya sekedar ikut-ikutan? Ah, rasanya aku belum bisa menemukan jawaban.

Jumat, 25 Desember 2015

Backpackeran Menuju Mt Merbabu


Lama tak menuliskan catatan perjalanan membuat tangan saya canggung untuk mengetik di keybord. Apalagi tombol S dan W di laptop tidak berfungsi, itu menambah rasa malas saya untuk kembali menulis. Tapi kalau tidak dimulai sekarang dan hanya menuruti rasa malas, saya hanya menjadi manusia yang terbuai dengan kemalasan. Padahal kata orang bijak, kemalasan adalah awal dari sebuah kegagalan.

Catatan perjalanan kali ini adalah tentang pertama kalinya saya backpapckeran ke Jawa Tengah. Bersama teman-teman Teaching Clinic (TC) 6 Global English Pare, saya hendak menaklukan puncak Merbabu. Gunung Merbabu yang terletak di antara Kabupaten Magelang dan Boyolali itu menarik minat kami untuk menginjakan kaki di puncaknya. Rencana backpackeran ini terjadi begitu saja ketika kami sedang makan sore di sebuah warung sederhana dekat BEC. Karena libur periode yang panjang, sekitar seminggu, membuat kami ingin menghabiskan waktu tersebut dengan sesuatu yang unforgetable, tak terlupakan. Akhirnya, setelah berdiskusi, kami memutuskan untuk mendaki Gunung Merbabu.

Mempelajari Bahasa Penjajah


Oleh: Muhammad Ali Murtadlo*)
Menurut catatan sejarah, selama kurang lebih tiga setengah abad Belanda menjajah Indonesia. Bahkan menurut Rosihan Anwar (2010), Belanda tidak mengakui Proklamasi yang dikumandangkan Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945. Belanda baru mengakui penyerahan kedaulatan tanggal 27 Desember 1949 sebagai bermulanya negara merdeka berdaulat berbentuk federasi, yaitu Republik Indonesia Serikat (RIS). Sedemikian tegakah Belanda memperlakukan bangsa Indonesia sebagai negara jajahan?
Penjajahan selama itu tentu banyak sekali pengaruh yang ditinggalkan. Namun jangan berharap bahwa peninggalan yang diberikan Belanda adalah peninggalan yang bernuansa keilmuwan. Berbeda dengan negara bekas jajahan Inggris atau Prancis yang banyak meninggalkan pengaruh positif terutama pengaruh bahasa, negara jajahan Belanda justru hanya dieksploitasi kekayaan alamnya dan banyak terjadi tindakan pembodohan. Namun sejak penjajahan itu dihapuskan dari muka bumi, sebagai bangsa yang santun kita tidak menaruh dendam sedikitpun. Bahkan hubungan bilateral antara Indonesia-Belanda semakin hari semakin membaik.

Selasa, 08 Desember 2015

Aparat Keamanan versus Penegak Hukum

Oleh: Muhammad Ali Murtadlo

Ketika militer dan polisi negara lain melangkah maju dan bersatu dalam menghadapi segala macam ancaman dan permasalahan bangsa di Indonesia, aparat militer dan kepolisiannya justru terlibat aksi kekerasan. Alih-alih memelihara perdamaian, kedua institusi ini malah menebar aksi yang tak sedap dipandang mata.

Aksi perusakan dan pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, pada Kamis (07/03) oleh sejumlah anggota TNI dari Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 15/105 Tarik Martapura merupakan aksi yang menggambarkan bagaimana kedua institusi ini belum bisa bersikap dewasa.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India