Hikmah Tahajud
"Ibnu Mas'ud ra berkata : Telah disebutkan seseorang lelaki di sisi Rasulullah saw yang sentiasa tidur sahaja sampai waktu subuh sehingga tidak pernah mendirikan solat malam. Maka Rasulullah saw telah bersabda : Bahawa lelaki itu telah dikencingi syaitan di telinganya.. "
(BUKHARI MUSLIM & AN-NASA'I)
Saidina Umar al-Khattab menyatakan kelebihan solat malam dengan berkata: "Barang siapa mengerjakan solat malam (tahajud) dengan khusyuk niscaya dianugerahkan Allah sembilan perkara, lima di dunia dan empat di akhirat."
Karunia di dunia ialah:-
- Jauh daripada segala penyakit
- Lahir kesan takwa pada wajahnya
- Dikasihi sekelian mukmin dan seluruh manusia
- Percakapannya mengandungi hikmah (kebijaksanaan)
- Dikurniakan kekuatan dan diberi rezeki dalam agama (halal dan diberkati)
Sementara empat perkara di akhirat ialah:-
- Dibangkitkan dari kubur dengan wajah berseri-seri
- Dipermudahkan hisab
- Cepat melalui sirat al-Mustaqim seperti kilat
- Diserahkan suratan amalan pada hari akhirat melalui tangan kanan
Di antara ibadah sunah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW adalah shalat malam (Tahajud). Rasulullah mengerjakannya hingga kedua telapak kaki beliau bengkak-bengkak. Tahajud merupakan ibadah yang disyariatkan sebagai rahmat, tambahan kebaikan, dan keutamaan (QS Al-Muzzammil [73]: 1-4).
Pertama, menjaga kesehatan. Sabda Nabi SAW, "Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari per buatan dosa, penghapus kesalah an, dan pencegah segala penyakit dari tubuh."
Kedua, merawat ketampanan atau kecantikan. "Barang siapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan/cantik di siang hari." (HR Ibnu Majah).
Ketiga, meningkatkan produktivitas kerja. "Setan membuat ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian ketika tidur dengan tiga ikatan dan setiap kali memasang ikatan dia berkata: `Malam masih panjang, maka tidurlah.' Jika orang tadi bangun lalu berzikir kepada Allah SWT, maka terlepas satu ikatan, jika dia berwudhu, maka terlepas satu ikatan yang lainnya, dan jika dia melaksanakan shalat, maka terlepas semua ikatannya.
Pada akhirnya, dia akan menjadi segar dengan jiwa yang bersih. Jika tidak, dia akan bangun dengan jiwa yang kotor yang diliputi rasa malas." (HR Bukhari).
(aldo/07)
0 komentar:
Posting Komentar